Artikel
MENCIPTAKAN LEMBAGA PAUD YANG MANDIRI DENGAN MENYINERGIKAN KEBUTUHAN ANAK USIA DINI MELALUI KEMITRA
Salah satu upaya memaksimalkan bakat, potensi, kecerdasan dan kreativitas anak ialah dengan menyertakannya dalam kegiatan sekolah usia dini atau PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Sedini mungkin anak diasah untuk bersikap disiplin, bertanggung jawab, berjiwa sosial, kreatif, inovatif, penuh dedikasi, menjalankan program dll. Dengan metode yang tepat, kurikulum bagus dan lembaga bonafid niscaya anak akan lebih mampu berkembang pesat dibandingkan dengan mereka yang tidak diasah melalui program PAUD tersebut.
Namun tidak semua lembaga penyelenggara PAUD mulai jenjang Pre School, Play Group, dan TK mampu menyediakan metode, sarana, dan fasilitas penunjang kesuksesan pendidikan usia dini tersebut. Untuk itulah, para orang tua harus mampu menentukan secara strategis lembaga yang dipilihnya. Demikian pula para penyelenggara harus mampu memperbaiki segala kekurangan yang menghambat tujuan utama PAUD tersebut, karena anak-anak usia dini yang identik dengan kegiatan bermain menjadi fase yang sangat menentukan perjalanan hidup manusia. Sehingga, merencanakan dan melaksanakan pendidikan anak usia dini ini menjadi sebuah keniscayaan yang tidak boleh disepelekan dan ditelantarkan.
Lembaga pendidikan non formal dan informal seperti SPS adalah lembaga yang memiliki kewajiban yang sama dengan lembaga pendidikan formal lainnya untuk ikut serta dalam mencerdaskan bangsa (tertuang dalam UU No.20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Namun demikian, secara kontekstual belum memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh bantuan dana secara regular dari pemerintah seperti misalnya bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan sejenisnya sebagaimana halnya lembaga pendidikan formal.